Sabtu, 01 Februari 2014

RUMAH TAHAN GEMPA



Pada kesempatan kali ini saya akan mempublis Rumah Raswari, Murah danTahan Gempa. Rumah rasawari adalah rumah tahan gempa yang dibangun atas kerja sama Kementrian Perumahan Rakyat dengan penemu sistem rumah ini, yaitu Umar Sumadi.
Sebelum berhasil menemukan sistem pembangunan rumah raswari, Umar Sumadi pernah bekerja sebagai seorang tukang bangunan.
Ukuran luasnya adalah 36 meter persegi. bahan yang dipakai untuk membuat dinding berupa cetakan beton. yang ukurannya lebih tipis dari dinding biasa.
Oleh karena itu banyak orang memberi nama rumah ini sebagai rumah cetak.
Saat pertama dibuat, konsep bangunan rumah ini ialah semi permanen.
Kelebihan dari rumah ini adalah, proses pembuatannya lebih cepat dan praktis. Karena itu pembiayaannya juga menjadi lebih hemat. Untuk biaya pembuatannya, satu rumah biasanya menghabiskan dana sekitar 25 juta - 27 juta, tidak termasuk plafon dan lantai keramik. Dan bisa selesai dalam waktu 3 - 4 hari!.














Selain rumah cetak raswari, masih ada rumah murah lain, yaitu rumah dengan teknologi knock down.
Yang membedakan rumah knock down dengan rumah raswari, bagian dinding rumah tidak dicetak di lokasi pembangunan, tetapi dilakukan di pabrik, baru dibawa ke lokasi untuk dipasang pada konstruksi,

Rumah Raswari ini dibuat dengan tujuan untuk membantu masyarakat kelas menengah ke bawah agar bisa mendapat tempat tinggal yang layak dan harga terjangkau.

Sebelum dikembangkan, rumah raswari ini memakai bahan kayu yang dibuat menjadi papan.
Tapi mengingat harga kayu makin mahal dan merusak lingkungan, selanjutnya ditemukan teknologi baru.
Setelah dilakukan berbagai macam penelitian, akhirnya bahan kayu dapat diganti dengan bahan beton. Sehingga sifatnya sudah tidak semi permanen lagi, tetapi sudah permanen.
Material untuk pembuatan beton ini adalah mortar dan semen, dengan perbandingan satu banding empat.
Untuk kerangkanya masih menggunakan besi dan memakai campuran semen dan pasir. Dengan cara seperti ini penggunaan kayu bisa dikurangi.
Kayu hanya digunakan untuk membuat kerangka dan kusen kusen pintu. Sedangkan daunnya memakai triplek.
Untuk jendelanya dari kaca nako yang bisa dijadikan sirkulasi udara. Jendela ada dua dipasang pada bagian depan dan dipisah oleh pintu yang ada di tengah.





Sedangkan untuk pondasi bisa memakai umpak dan batu kali namun ada pula yang memakai karang serta slof. Semuanya tinggal disesuaikan dengan kondisi tanah atau lahan dan material yang dikehendaki.
Untuk atapnya, bisa menggunakan seng gelombang. Atau bisa juga diganti dengan asbes dan kerangkanya memakai rangka besi kanal C.
Dan untuk lantainya berupa lantai rabat yang dibuat dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan satu dan empat.
Meski tidak memakai lantai ubin, tapi lantai rambat ini tetap memenuhi standar kesehatan dan layak huni.
Walau ukurannya tidak terlalu luas, hanya 36 meter persegi, namun sistem pembagian ruanga nya termasuk lengkap. Ada ruang tamu yang bisa disekat menjadi dua dan satunya bisa digunakan untuk ruang keluarga.
Selain proses pembuatannya lebih pratis dan tidak membutuhkan waktu yang lama, rumah cetak raswari ini punya kelebihan lain yaitu tahan terhadap gempa.
Karena itu ketika dibuat proyek percontohan, maka lokasi perumahan pertama yang dikembangkan adalah daerah Aceh. terutama untuk membantu masyarakat yang beberapa tahun lalu terkena dampak bencana tsunami.
Meski tampilannya sangat sederhana namun rumah raswari tetap punya desain yang menarik.

Tidak ada komentar: